Masakan Nyonya atau Masakan Peranakan tercipta karena pertemuan budaya yang berbeda. Perpaduan ini terjadi seiring dengan tumbuhnya saling percaya serta perkawinan antara dua etnis yakni Tiong Hua dan suku di Nusantara.

Hidup bersama dalam waktu yang lama telah melahirkan kultur baru yang unik seperti terlihat pada ciri arsitektur bangunan, ragam gaya busana serta terutama pada seni kuliner yang diwariskan dari generasi ke generasi. Para wanita peranakan (Nyonya) biasanya sangat pandai memasak, sebab makanan yang lezat adalah perekat rasa kekeluargaan.
Hari ini, Nyonya’s Secret Resto mempersembahkan masakan peranakan Tiong Hua yang dipengaruhi tradisi kuliner Melayu dan Jawa. Kemurnian rasa aneka bahan pilihan seperti teripang, ikan, bebek, lobster, abalon diperkaya dengan campuran bumbu khas Melayu dan Jawa serupa cengkeh, pala, kunyit, belacan, cabe kering, mangga dan sebagainya.

Salah satu masakan tradisional China yang berusia ribuan tahun disajikan pula dalam rangkaian menu Nyonya’s Secret. Siapa yang tak kenal nasi goreng? Makanan populer ini adalah simbol akulturasi yang mewarnai perjalanan bangsa Tiong Hua ke berbagai pelosok dunia. Cita rasa dan makna tradisi juga tertuang dalam sajian mie ulangtahun yang disuguhkan sebagai penanda umur panjang.
Dengan persiapan bumbu yang komplex, Masakan Nyonya selalu menjadi pilihan karena setiap bahan dan rempahnya diracik dengan seksama sehingga menghasilkan keunikan rasa dan aroma. Kekhasan inilah yang sejak dulu diolah para wanita peranakan untuk menciptakan aneka resep rahasia.

Sebab bagi setiap Nyonya, membuat masakan lezat adalah sebuah kebanggaan yang membawa suka cita.